PESERTA DIDIK- Steven Radja Naiggolan , berwajah Papua Pembela Tanah Sumatera Utara Peraih Medali Perunggu Ajang O2SN-XI tahun 2018 Cabor Atletik Kids.
Rambut keriting dan senyum manisnya mengembang ketika dia berhasil menempatkan posisi ketika pada ajang O2SN-XI tahun 2018 di Yogyakarta.
Sore ini ada seorang Bapak dengan logat Sumatera Utara yang menghampiriku dan akupun ingin berfoto dengan si Ikal Papua , tak lama sang Ayahpun berkomentar kenapa bisa bocah Papua ini ada dalam perawatannya, ayuk kita ikuti kisahnya sesuai penuturan sang Ayah Angkatnya.
Lahir 28 jan 2007 di Sawaerma kab. Asmat. Ortu ayah: david nainggolan, S.T, (TNI AD), ibu: Ester Rosalina Hutajulu ( IRT). Saat saya Tugas dipapua dalam rangka pembuatan Jalan Trans Papua th.2015 dibawah Direktorat Zeni Angkata Darat (DITZIAD), tepatnya desa Batas Batu (tdk ada listrik apa lagi sinyal, hanya gunakan HP satelit, transportasi lewat sungai dan pesawat kecil) saya bertemu dgn Steven, layaknya anak pedalaman papua ( badan kurus, kumal dan kadang tanpa gunakan pakaian ). Singkat cerita anak ini main ke pos saya, lalu sering kita berbagi bahan makanan, krn letak batas batu yang jauh dari kota, maka kita sebagai satgas butuh bahan dapur, sehingga kita sering barter ( sayuran vs indomie/beras, krn makanan pokok disana sagu dan ubi, beras merupakan makanan mewah) krn anak ini baik, saya timbul niat utk mengajari baca tulis dgn maksud agar steven tidak mudah dibohongi, karena disana masih banyak saudara kita yang berbeda pendapat dgn NKRI, sehingga saya printahkan anggota sbg guru singkat...agar Steven berniat belajar dan saya janjikan untuk ikut saya kalau bisa baca tulis. Singkat cerita dia bisa baca, 14 bln kemudian kami rencananya akan purna tugas, sehari sebelum pulang, Steven menangis minta ikut, saya bingung karena saya buat janji agar dia serius belajar, tidak serius bawa dia ke Jakarta....namun krn rasa iba saya bawa dia, kebetulan saya juga belum punya anak laki2.
Saya urus surat kelengkapan dlm 1 hari dibantu anggota, termasuk raport dan stempel kita buat. Lalu saya daftarkan sekolah dgn kekurangan persyaratan menyusul. Krn saya khawatir ia nakal maka saya masukkan les privat, club sepak bola agar tidak ada waktu bermain...ya hasilnya bagus dalam wkt 3 th sdh seperti saat ini.
Steven sangat hobby bermain bola kaki, makanan yang disukainya adalah buah-buahan.
Ketika awal masuk sekolah dia merasa minder tetapi lama kelamaan dia menjadi artis di sekolah karena lucu dan piawai memainkan.
Pola asuh yang diterapkan oleh sang Ayah adalah memotivasi bahwa kita Indonesia, saudara dan yakinkan bhwa saya dan keluarga besar sayang dgn Steven, dan akan mendukung Steven walau itu akan butuh biaya kedepannya .
Awalnya mengetahui bakat sang buah hati adalah karena setiap disuruh kewarung selalu lari, jadi saya test ternyata larinya bagus.
Bentuk dukungan Ortu 100% full. Krn kami juga iba liat masa lalunya.
Harapannya Steven ingin jadi atlit dunia, mohon bantuan pemda setempat utk bantu wujudkannya, tapi sedapat mungkin saya akan usahakan, disamping itu Steven ingin masuk perwira TNI AD seperti ayahnya.
Kesan dari Steven adalah jadi atlit enak, fasilitasnya bagus dan senang karena bnyak teman dan ramah2. Pesannya adalah semoga
Di SMP ikut O2SN lagi, dan steven janji akan meraih medali emas.
Harapan sang Ayah semoga ajang O2SN terus berkesinambungan.
Prestasi yang telah dicapainya adalah :
1. Juara 1 O2SN tahun 2018 tingkat Kab./Kota;
2. Juara 1 O2SN tahun 2018 tingkat Provinsi;
3. Juara 3 O2SN tahun 2018 tingkat Nasional di prov DIY , cab.Atletik Kids.
Moga ttp berprestasilah, cita-citanya masuk Akademi Madrid namun sang Ayah akan mengarahkan di Atlit Lari, berkaca dari Asian Games kmrn, sang ayah tetap antusias dan niatkan akan cari biaya utk itu. Apalagi pada ajang ini Steven telah membuktikan dirinya bahwa Dia layak menjadi Bintang.
Segala sesuatu tak ada yang mustahil jika kita tetap berlatih, berusaha keras disiplin dan berdoa apa yang dicita-citakan sang buah hati akan tercapai.
Salam untuk Sang juara, salam O2SN-XI tahun 2018 salam olahraga...Jaya.
